Catatan harian Priyadi dengan judul “Curhat Seorang Korban Money Game”
dapat komentar lebih dari 100. Lho… kenapa kok ribut? Lalu apa
sebenarnya Money Game, MLM, Elite Marketingnya Anne Ahira, dan
sejenisnya. Semua jenis bisnis ini dinamakan bisnis piramida atau
“schema Ponzi”. Sekarang siapa lagi Ponzi?
Lahir tahun 1882, Charles K. Ponzi adalah
seorang imigran asal Itali yang berangkat ke Canada tahun 1903. Dia
ditangkap karena melakukan pemalsuan dan dipenjara di Canada. Sepuluh
hari lepas dari penjara, kembali dia ditangkap karena melakukan
penyelundupan orang ke Amerika dan kemudian ditahan penjara Atlanta.
Pada tahun 1920 Ponzi dan perusahaannya jasa “kupon pos” di Boston
menjadi perbincangan di Pantai Timur Amerika. Dia berhasil meraup 9,5
juta dollar dari 10.000 investor dalam waktu singkat, dengan menjual
surat perjanjian (promissory notes) “Bayar 55 sen untuk setiap sen,
hanya dalam waktu 45 hari.”.
Ponzi kemudian disidangkan dengan tuduhan melakukan penipuan
finansial. Metodanya dia namakan “buble burst”, dan kemudian kita kenal
menjadi “skema Ponzi”. Ponzi kemudian berusaha kabur ke Itali pada saat
sidang sedang ditunda, akan tetapi diculik oleh Sherrif saat kapalnya
bersandar di New Orleans. Ponzi dibawa ke negara bagian Texas kemudian
dipindahkan ke Massachusset, dan akhirnya di ektradisi ke Itali. Dari
Itali, Ponzi berimigrasi ke Brazil. Ponzi meninggal di RS Rio de Janeiro
pada tahun 1949 dengan meninggalkan warisan berupa uang pensiun dari
pemerintah Brazil sebesar $75 untuk menutupi biaya penguburannya.
Cerita Ponzi di atas adalah asal mula bisnis “Money Game” dan saat
ini diharamkan di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri terjadi banyak
kasus serupa, dengan mengelabui calon investor bahwa mereka perlu modal
untuk bisnis mereka yang sah (ingat QSAR?) dan menjanjikan keuntungan
yang besar dalam waktu singkat.
Di sisi lain, skema Piramid dari sistem Ponzi ini ternyata menarik
para pebisnis untuk mengadopsi cara bisnis piramid ini dan kemudian kita
kenal dengan Multi Level Marketing. Ini skema piramid yang
dimodifikasi, lebih lunak, lebih merata dan diberi aturan, untuk menjadi
alat marketing produk/jasa. Skema piramida ini terbukti cukup ampuh
untuk memasarkan produk/jasa yang tadinya tidak terkenal sama sekali,
untuk langsung meraih pasar dalam waktu singkat, tanpa harus bersusah
payah dan keluar biaya iklan di media massa.
Kembali ke catatan Priyadi, yang diperdebatkan adalah kasus Anne
Ahira dengan Elite Marketingnya. Ada yang bilang Anne Ahira tidak
menjual apa-apa. Ada yang bilang dia menjual jasa konsultasinya, dengan
mengajari bangsa Indonesia agar menjadi lebih pintar untuk memulai
bisnis Internet Marketing. Mana yang benar?
Akhirnya, sesuai dengan ‘hukum alam’-nya, suatu skema piramid ini
pada suatu saat akan mencapai titik jenuh. Jika anda berada di puncak,
anda akan tersenyum senang. Akan tetapi jika anda berada di bagian
paling bawah (terakhir) maka dipastikan anda yang menanggung
kerugiannya. Seberapa hebat pun anda menjadi seorang marketing.
Rabu, 15 Februari 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar